Assalammualaikum warahmatullah...
Petikan dari ayat suci Al-Quran...:
Salah satu watak manusia yang buruk
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya ni`mat dari Kami ia berkata: `Sesungguhnya aku diberi ni`mat itu hanyalah karena kepintaranku`. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.(Az-Zumar:49)
Sungguh orang-orang yang sebelum mereka (juga) telah mengatakan itu pula, maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan.(Az-Zumar:50)
Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri.(Az-Zumar:51)
Allah menentukan kadar rezki hambaNya
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.(Az-Zumar:52)
Larangan Berputus Asa Terhadap Rahmat Allah..
Katakanlah: `Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Az-Zumar:53)
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).(Az-Zumar:54)
Wallahua'lam..
Sunday, January 15, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Apa akal itu; Bagaimana kedudukannya; Apa yang boleh dicapainya dan apa yang tidak dapat dicapainya serta gambarkan pula tahapan-tahapannya?
Sesungguhnya akal itu adalah ikatan yang mencegah kebodohan. Hawa nafsu adalah bagaikan binatang yang paling bodoh. Jika tidak diikat, ia akan tersesat. Oleh sebab itu, akal merupakan ikatan yang dapat mencegah manusia dari kebodohan. ALLAH Azza Wa Jalla yang menciptakan akal itu berkata kepadanya: 'Majulah! Lalu, ia maju; Dan berkata lagi: 'Mundurlah! Maka, mundurlah ia.
ALLAH Azza Wa Jalla berkata: 'Demi keagungan dan kemuliaan-KU; Sebenarnya, AKU tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih taat daripadamu. Keranamu, AKU memulai ciptaan dan keranamu pulallah AKU mengakhirinya. Bagimulah pahala dan akan menimpamu pula seksaan.'
Dari [akal] muncul kerendahan hati; Dari kerendahan hati, lahir pengetahuan; Dari pengetahuan, lahir sikap konsisten pada kebaikan; Dari sikap konsisten pada kebaikan, lahir kesucian diri; Dari kesucian diri, lahir penjagaan; Dari penjagaan, lahir rasa malu; Dari rasa malu, lahir keteguhan; Dari keteguhan, lahir sikap untuk selalu berbuat baik; Dari sikap untuk selalu berbuat baik, lahir sikap membenci kejahatan; Dan dari sikap membenci kejahatan, lahir sikap untuk selalu menaati pemberi nasihat.
[Inilah sepuluh bentuk dari sekian macam kebaikan dari tiap-tiap satu dari sepuluh itu lahir sepuluh bentuk kebaikan lagi]- yakni:
Dari [kerendahan hati] lahir rasa suka pada keindahan, bergaul dengan kebaikan, menghilangkan kesusahan, menangkis kehinaan, cinta pada kebaikan, dekat dengan orang-orang yang mempunyai darjat yang tinggi, rasa pemaaf, kasih sayang, suka pada kebajikan dan diam diri. Sikap inilah yang lahir pada orang yang berakal dari sikap rendah diri.
[Pengetahuan] akan melahirkan rasa kaya sekalipun fakir, pemurah sekalipun pelit, disegani sekalipun hina (kecil), sejahtera sekalipun sakit, dekat sekalipun jauh, malu sekalipun tidak mempunyai apa-apa, tinggi sekalipun rendah, mulia sekalipun hina, bijaksana dan beruntung. Inilah yang akan lahir pada orang yang mengamalkan ilmunya. Maka, berbahagialah orang yang berakal dan berilmu.
Dari adanya [sikap konsisten pada kebaikan] lahir selalu berkata benar, selalu melaksanakan petunjuk, selalu berbuat kebajikan, selalu bertakwa, suka menerima kebaikan, selalu berniat baik, selalu hemat, selalu mendapat balasan baik, selalu dimuliakan dan mengetahui agama ALLAH dengan baik. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang mempunyai sikap konsisten pada kebaikan. Maka, berbahagialah orang yang mampu menegakkannya pada jalan yang benar.
Dari [sikap pemurah] lahir rasa rela, ketenangan, keberuntungan, santai (tidak teburu-buru), keutamaan, kekhusyu'an, selalu ingat (zikir), merenung, peramah dan dermawan. Inilah yang akan lahir pada orang yang berakal dengan rasa pemurahnya, selalu rela atas keputusan dan pembahagian ALLAH.
Dari [penjagaan] lahir perdamaian, kerendahan hati, sifat wara' (tidak suka hal-hal yang syubhat, apalagi yang haram), mahu bertaubat, kefahaman, kesopanan, sikap untuk selalu berbuat baik, kecintaan serta tidak suka melontarkan kesalahan kepada orang lain. Inilah yang akan dilahirkan orang yang berakal dari sikap menjaga dirinya. Maka, berbahagialah orang yang memuliakan dan menjunjung tinggi sikap tersebut.
Dari [rasa malu] lahir kelemah-lembutan, kasih sayang, sikap selalu mendekatkan diri kepada ALLAH (baik dalam keadaan sepi mahupun ramai/selamat) serta menjauhi kejahatan. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang berakal dengan rasa malunya. Maka, berbahagialah orang yang menerima nasihat ALLAH dan takut kepada kejahatan.
Dari [keteguhan] lahir lemah-lembut, ketegaran, ketegasan, melaksanakan amanat serta meninggalkan khianat, jujur, mampu menjaga kemaluan, mempergunakan harta demi kemaslahatan, selalu siap menghadapi musuh, mencegah kemungkaran dan meninggalkan penipuan. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang berakal dengan keteguhan hatinya. Maka, berbahagialah orang yang mempertebal keteguhan hatinya dan tidak pernah tampak remeh serta bodoh, selalu pemaaf dan ramah.
Dari [ketekunan untuk selalu berbuat baik] lahir sifat meninggalkan kekejian, menjauhi kecurangan serta menyulitkan orang, cinta pada keselamatan serta taat pada Yang Maha Pengasih, menjunjung tinggi dalil dan bukti, menjauhi syaitan, menjawab dengan adil dan selalu berkata benar. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang berakal bila teguh pada kebaikan. Maka, berbahagialah orang yang selalu ingat terhadap apa yang akan terjadi padanya di masa akan datang (akhirat) dan saat ia dibangkitkan serta berfikir tentang fana.
Dari [kebencian pada kejahatan] akan lahir kemuliaan, kesabaran, kemenangan, istiqomah (konsisten) pada jalan yang ditempuhinya, selalu mengikuti petunjuk, iman kepada ALLAH, banyak berbuat baik, ikhlas dalam segala perbuatan, meninggalkan apa yang tidak berguna dan memelihara apa yang bermanfaat bagi dirinya. Inilah yang akan lahir dari orang yang berakal bila sikap kebenciannya pada kejahatan. Maka, berbahagialah orang yang menegakkan kebenaran ALLAH dan berpegang teguh pada tali ALLAH yang kuat.
Dari [ketaatan kepada yang memberi nasihat] lahir kemampuan akalnya akan bertambah, hati nuraninya akan lebih sempurna, terpuji pada akhirnya, selamat dari celaan, mempunyai sikap adaptasi dan rasa simpatik, menjadi pelita bagi orang lain, memelopori untuk membentuk orang lain menjadi baik, maju dalam segala persoalan dan teguh hati untuk taat kepada ALLAH. Maka, berbahagialah orang yang selamat dari pergolakan hawa nafsu.
"[Semuanya sifat-sifat tersebut bersumber dan lahir dari akal]."
Apa tanda-tandanya orang bodoh?
Kalau kamu menemaninya, ia memperhatikan kamu. Tetapi kalau kamu menjauhinya, ia mencacimu; Bila ia memberimu, ia akan menyebut-nyebutnya dan bila kamu memberinya, ia mengingkarimu; Bila ia menyimpan rahsianya kepadamu, ia menuduhmu dan bila diperlukan, ia congkak dan keras kepala; Bila memerlukan, ia mengingkari nikmat ALLAH dan tidak mahu bersusah payah; Bila mendapatkan kegembiraan, ia berfoya-foya dan berlebih-lebihan; Bila sedih, ia putus asa dan bila tertawa, ia terpingkal-pingkal; Bila menangis, ia seakan-akan menjadi orang yang baik; Ia tidak mencintai ALLAH, tidak pula berusaha untuk mendekati-NYA dan tidak malu kepada-NYA. Bila kamu rela (suka), ia memujimu. Lalu berkata,"Hanya pada kamu sajalah adanya kebaikan, bukan pada yang lain." Bila marah kepadamu, ia menarik semua pujian yang dilontarkannya untukmu dan mengatakan bahawa,"Kejelekan itu hanya ada pada dirimu, tiada pada orang lain." Begitulah, sikap-sikap dan tanda-tanda orang bodoh.
[Tanda-tanda Islam iaitu iman, ilmu dan amal].
Apa tanda-tandanya iman, ilmu dan amal?
[Tanda-tanda iman] itu ada empat: Berikrar terhadap keesaan ALLAH Azza Wa Jalla, mempercayai-NYA, beriman kepada kitab-kitab-NYA dan beriman kepada rasul-rasul-NYA.
Sedangkan [tanda-tanda ilmu] juga ada empat: Mengenal ALLAH Azza Wa Jalla serta apa yang disukai-NYA, mengetahui kewajiban-kewajibannya dan menjaganya sampai ia melaksanakannya.
Sedangkan [tanda-tanda amal] adalah menegakkan sholat, melaksanakan puasa, zakat dan ikhlas.
MAKA, BERLAKU ADIL dan CAMKANLAH....
salam..
Insyaallah.. Alhamdulillah.. terima kasih atas ilmu yang disampaikan..
Post a Comment